Bacaan: Lukas 12: 13-21

Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, 

untuk siapakah itu nanti?Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah. (Lukas 12:20-21)

Menyimak pernyataan ayat firman Tuhan di atas semua orang pasti terkejut dan timbul pertanyaan dihati: 

Apakah untuk bisa masuk Kerajaan sorga, kita harus terlebih dahulu jadi orang miskin atau harus hidup pas-pasan?

Jawabannya: tidak Sejak awal, 

Tuhan memiliki rencana yang indah bagi kehidupan setiap orang percaya, sebagaimana tertulis,

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, 

yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yeremia 29:11)

Jadi rencana Tuhan bagi kita adalah *hari depan yang penuh harapan.

Tuhan ingin setiap anak-anak-Nya mengalami berkat-berkat-Nya, 

sehingga hidupnya pun menjadi berkat bagi orang lain dan bisa mendukung pekerjaan Tuhan di muka bumi ini.

Tetapi terkadang, kekayaan atau materi yang dimiliki seseorang justru mengubah sikap hati dan membuat lupa diri,bahkan tidak sedikit yang jauh dari Tuhan. 

Tuhan tidak lagi sebagai yang utama dalam hidup. 

Keberadaan Tuhan sebagai Sang Pemberi berkat telah tergantikan oleh harta atau kekayaannya, 

Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." (Matius 6:21)

Padahal ketika hidup masih pas-pasan banyak orang Kristen yang begitu giat mencari Tuhan, 

rajin beribadah, aktif dalam pelayanan, dan dalam segala hal mereka selalu mengandalkan Tuhan.

Tetapi setelah hidup diberkati Tuhan, 

secara perlahan berubah, tidak lagi melekat kepada Tuhan karena merasa hidup sudah nyaman dengan kekayaan yang dimilikinya. 

Tuhan sudah tidak terlalu diperlukan lagi. Rasul Paulus berpesan kepada Timotius,

Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, 

melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. 

Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi (1Timotius 6:17-18)

Tuhan tidak melarang menjadi kaya,karena Ia sendiri yang memberkati-Nya. 

yang tidak diinginkan Tuhan adalah menjadi sombong atau tinggi hati,

Kata-Nya lagi kepada mereka: Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, 

hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.(Lukas 12:15)

Apalah artinya memiliki harta melimpah, akhirnya harus mengalami kebinasaan kekal, 

Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, (Amsal 3:9)

Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah. (Matius 19:24)

Berbahagialah orang yang melakukan firman Tuhan.

Tuhan Yesus Kristus memberkati