Bacaan: Ulangan 11:8-32

Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit; (Ulangan 11:11)

Menikmati Kanaan adalah rancangan Tuhanbagi bangsa Israel. 

Kanaan adalah suatu negeri yang dijanjikan Tuhan sendiri bagi umat pilihan-Nya,

Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, 

Suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus." (Keluaran 3:8)

Untuk mencapai tanah perjanjian tersebut bukanlah perkara yang mudah, sebab tempat di mana Tuhan menuntun bangsa Israel bukanlah 

tempat yang lahannya selalu rata dan mulus, tetapi ada yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, 

bagaikan laut yang bergelombang, bahkan ada banyak musuh yang harus ditaklukkan. Alkitab mencatat,

Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana." (Bilangan 13:28)

Dan orang-orang yang tinggal di sana memiliki perawakan tinggi-tinggi seperti raksasa. 

Karena itulah pada waktu menempuh perjalanan menuju Tanah Perjanjian itu banyak di antara umat Israel yang tidak tahan dengan ujian dan tantangan yang ada.

Mereka pun mengeluh,bersungut-sungut, kecewa, marah dan bahkan berani menyalahkan Tuhan. 

Akhirnya sebagian dari mereka gagal di tengah jalan dan tidak menikmati Kanaan.

Bukan hanya bangsa Israel saja yang harus melewati perjalanan yang penuh liku-liku, 

terkadang kita di ijinkan Tuhan melewati jalan-jalan yang tidak rata atau bergelombang, berkelok-kelok, melewati bukit-bukit, gunung-gunung, lembah-lembah, bahkan jurang yang tajam dan dalam.

Tetapi, dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN!" (Mazmur 130:1)_

Tetap arahkan pandangan kepada Tuhan dan nanti-nantikanlah pertolongan-Nya.

Janganlah menyerah dan menjadi tawar hati, sebab, 

Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.

(Amsal 24:10)

Elia juga pernah mengalami pergumulan yang teramat berat dalam hidupnya sehingga ia merasa lelah, kesepian, takut dan nyaris saja frustasi, 

Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. 

Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku." (1 Raja-raja 19:4)

Namun Tuhan menolong dan menguatkan dia. Walaupun sekarang jalan yang kita tempuh bagaikan gelombang laut, janganlah menjadi lemah.

Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah." (Mazmur 16:8)

Berbahagialah orang yang melakukan firman Tuhan.       

Tuhan Yesus Kristus memberkati.