Bacaan: Ayub pasa 42 ayat 1-6

Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal." 

(Ayub pasal 42 ayat 2)

Tidak seorang pun dari kita ingin menjadi orang yang gagal dan terpuruk, melainkan menjadi orang yang berhasil dan sukses dalam segala hal. 

Mungkinkah?

Sangat mungkin! Karena hidup yang berhasil dan diberkati adalah rancangan Tuhan bagi anak anak-Nya.

Memang untuk berhasil tidak semudah membalikkan telapak tangan. 

Terkadang kita harus menghadapi banyak sekali ujian, tantangan, dan harga yang harus dibayar.

Ayub adalah orang yang berhasil melewati proses demi proses itu. 

Sebagai orang yang berhasil, bukan berarti Ayub tidak pernah gagal dalam hidupnya. 

Ayub pun pernah mengalami kegagalan demi kegagalan, penderitaan, dan kepurukan. Tetapi Ayub tidak pernah menyerah dan putus asa di tengah jalan. 

Ia tetap bangkit dan mengarahkan pandangannya kepada Tuhan.

Ayub tetap bersyukur kepada Tuhan. 

Di tengah kepurukannya,Ayub masih bisa berkata, .

Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. 

TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" 

(Ayub pasal 1 ayat 21)

Dan,Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya." 

(Ayub pasal 2 ayat 10)

Gagal bukanlah akhir segalanya.

Tetaplah mengucap syukur seperti Ayub, karena kegagalan bukan rencana Tuhan, walaupun terkadang Tuhan ijinkan kegagalan itu terjadi supaya kita belajar tidak sombong, dan belajar bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. 

Kegagalan mengingatkan kita untuk introspeksi diri, mungkin selama ini kita mengandalkan kekuatan sendiri dan tidak melibatkan Tuhandalam setiap rencana kita. 

Kadang kita diijinkan gagal untuk berharap dan bergantung kepada Tuhan dalam segala hal.

Di tengah proses yang ada Ayub tidak keluar dari jalan Tuhan dan tetap melekat kepada-Nya. Janji Tuhan itu ya dan Amin.

Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu." 

(Ayub pasal 42 ayat 10)

Berbahagialah orang yang melakukan firman Tuhan.


Tuhan Yesus Kristus memberkati.